WELCOME To My BLOG, このブログに訪問してお祝い, Gratulation zu diesem Blog zu besuchen, félicitations à visiter sur ce blog

Minggu, 27 Maret 2011

Pejabat Indonesia yang mirip ama tokoh Doraemon

  SBY - nobisuke nobi

 Boediono - Nobita 
Yusuf Kalla - bapaknya suneo
Megawati - Jaiko (adiknya giant)
Prabowo - Giant
 

Akibat Mendengarkan Lagu - Lagu CENGENG





(Jangan Ditatap terlalu lama : hoeeek)
Akhir-akhir ini blantika musik Indonesia banyak kedatangan lagu-lagu bernuansa sedih dengan lirik yang mendayu-dayu dan iringan musik yang metal alias melow total. Tidak mengherankan, lagu-lagu cengeng sering kali mendapatkan top jawara, top ringtone, dan top-top yang lain. Parahnya lagi tidak hanya orang dewasa yang menyukai lagu-lagu cengeng tersebut, dari anak TK hingga orang dewasa semuanya hafal. Padahal jika terus-menerus mendengarkan lagu cengeng, dapat berbahaya bagi jiwanya. Bisa sedih karena teringat masa lalu atau masa kini, stress karena kehidupan cintanya ditambah lagi mendengarkan lagu-lagu cengeng, bahkan bisa juga sampai bunuh diri. Sungguh ironis, dunia musik yang seharusnya membuat suasana lebih ceria, tapi malah sebaliknya.


ecara ilmiah, mendengarkan lagu-lagu cengeng dapat mengurangi produksi hormon serotin dalam otak kita, sehingga dapat membuat kita larut dalam kesedihan. Tidak heran ada orang yang sampai menangis ketika mendengarkan suatu lagu cengeng. Bayangkan saja jika anak-anak terlalu sering mendengarkan lagu-lagu cengeng, besarnya?


Ada sebuah band yang banyak dibahas dalam forum-forum di intenet. Yang dibahas adalah kualitas lagu tersebut dan sindiran-sindiran terhadapnya serta menganggap lagu-lagunya merupakan plagiat. Sebenarnya ini merupakan kritikan yang seharusnya dapat membuat band tersebut menciptakan lagu yang tidak terlalu MERINTIH - PERIH. Namun apa yang dikatakan mereka di layar TV, mereka menganggap orang yang membuat tulisan itu iri dengan kesuksesan band tersebut (hmmm.. bener2) .




Mari kita tengok fenomena lagu cengeng di massa lalu. Pada era Bung Karno mendengarkan lagu-lagu cengeng sempat dilarang keras, apalagi yang datangnya dari Malaysia walaupun tidak semua lagu cengeng dilarang, hanya lagu tertentu saja. Gerangan apa yang merasuk ke dalam benak generasi muda kita sehingga racun-racun itu terus diputar?.

Bung Karno Anak SKA :p

Selasa, 22 Februari 2011

RUMA GORGA BATAK




Gorga Batak adalah ukiran atau pahatan tradisional yang biasanya terdapat di dinding rumah bahagian luar dan bagian depan dari rumah-rumah adat Batak. Gorga ada dekorasi atau hiasan yang dibuat dengan cara memahat kayu (papan) dan kemudian mencatnya dengan tiga (3) macam warna yaitu : merah-hitam-putih. Warna yang tiga macam ini disebut tiga bolit.
Bahan-bahan untuk Gorga ini biasanya kayu lunak yaitu yang mudah dikorek/dipahat. Biasanya nenek-nenek orang Batak memilih kayu ungil atau ada juga orang menyebutnya kayu ingul. Kayu Ungil ini mempunyai sifat tertentu yaitu antara lain tahan terhadap sinar matahari langsung, begitu juga terhadap terpaan air hujan, yang berarti tidak cepat rusak/lapuk akibat kena sengatan terik matahari dan terpaan air hujan. Kayu Ungil ini juga biasa dipakai untuk pembuatan bahan-bahan kapal/ perahu di Danau Toba.
Bahan-bahan Cat (Pewarna)
Pada zaman dahulu Nenek orang Batak Toba menciptakan catnya sendiri secara alamiah misalnya :
Cat Warna Merah diambil dari batu hula, sejenis batu alam yang berwarna merah yang tidak dapat ditemukan disemua daerah. Cara untuk mencarinya pun mempunyai keahlian khusus. Batu inilah ditumbuk menjadi halus seperti tepung dan dicampur dengan sedikit air, lalu dioleskan ke ukiran itu.
Cat Warna Putih diambil dari tanah yang berwarna Putih, tanah yang halus dan lunak dalam bahasa Batak disebut Tano Buro. Tano Buro ini digiling sampai halus serta dicampur dengan sedikit air, sehingga tampak seperti cat tembok pada masa kini.
Cat Warna Hitam diperbuat dari sejenis tumbuh-tumbuhan yang ditumbuk sampai halus serta dicampur dengan abu periuk atau kuali. Abu itu dikikis dari periuk atau belanga dan dimasukkan ke daun-daunan yang ditumbuk tadi, kemudian digongseng terus menerus sampai menghasilkan seperti cat tembok hitam pada zaman sekarang.
Jenis/ Macamnya Gorga Batak
Menurut cara pengerjaannya ada 2 jenis :
1.      Gorga Uhir yaitu Gorga yang dipahatkan dengan memakai alat pahat dan setelah siap dipahat baru diwarnai

2. Gorga Dais yaitu Gorga yang dilukiskan dengan cat warna tiga bolit. Gorga dais ini merupakan pelengkap pada rumah adat Batak Toba. Yang terdapat pada bahagian samping rumah, dan dibahagian dalam.
Menurut bentuknya
Dilihat dari ornament dan gambar-gambarnya dapat pula Gorga itu mempunyai nama-namanya tersendiri, antara lain ;

• Gorga Ipon-Ipon, Terdapat dibahagian tepi dari Gorga; ipon-ipon dalam Bahasa Indonesia adalah Gigi. Manusia tanpa gigi sangat kurang menarik, begitulah ukiran Batak, tanpa adanya ipon-ipon sangat kurang keindahan dan keharmonisannya. Ipon-ipon ada beraneka ragam, tergantung dari kemampuan para pengukir untuk menciptakannya. Biasanya Gorga ipon-ipon ini lebarnya antara dua sampai tiga sentimeter dipinggir papan dengan kata lain sebagai hiasan tepi yang cukup menarik.
• Gorga Sitompi, Sitompi berasal dari kata tompi, salah satu perkakas Petani yang disangkutkan dileher kerbau pada waktu membajak sawah. Gorga Sitompi termasuk jenis yang indah di dalam kumpulan Gorga Batak. Disamping keindahannya, kemungkinan sipemilik rumah sengaja memesankannya kepada tukang Uhir (Pande) mengingat akan jasa alat tersebut (Tompi) itu kepada kerbau dan kepada manusia.
• Gorga Simataniari (Matahari), Gorga yang menggambarkan matahari, terdapat disudut kiri dan kanan rumah. Gorga ini diperbuat tukang ukir (Pande) mengingat jasa matahari yang menerangi dunia ini, karena matahari juga termasuk sumber segala kehidupan, tanpa matahari takkan ada yang dapat hidup.
• Gorga Desa Naualu (Delapan Penjuru Mata Angin), Gorga ini menggambarkan gambar mata angin yang ditambah hiasan-hiasannya. Orang Batak dahulu sudah mengetahui/kenal dengan mata angin. Mata angin ini pun sudah mempunyai kaitan-kaitan erat dengan aktivitas-aktivitas ritual ataupun digunakan di dalam pembuatan horoscope seseorang/sekeluarga. Sebagai pencerminan perasaan akan pentingnya mata angina pada suku Batak maka diperbuatlah dan diwujudkan dalam bentuk Gorga.
• Gorga Si Marogung-ogung (Gong), Pada zaman dahulu Ogung (gong) merupakan sesuatu benda yang sangat berharga. Ogung tidak ada dibuat di dalam negeri, kabarnya Ogung didatangkan dari India. Sedangkan pemakaiannya sangat diperlukan pada pesta-pesta adat dan bahkan kepada pemakaian pada upacara-upacara ritual, seperti untuk mengadakan Gondang Malim (Upacara kesucian). Dengan memiliki seperangkat Ogung pertanda bahwa keluarga tersebut merupakan keluarga terpandang. Sebagai kenangan akan kebesaran dan nilai Ogung itu sebagai gambaran/ keadaan pemilik rumah maka dibuatlah Gorga Marogung-ogung.
• Gorga Singa Singa, Dengan mendengar ataupun membaca perkataan Singa maka akan terlintas dalam hati dan pikiran kita akan perkataan: Raja Hutan, kuat, jago, kokoh, mampu, berwibawa. Tidak semua orang dapat mendirikan rumah Gorga disebabkan oleh berbagai faktor termasuk factor social ekonomi dan lain-lain. Orang yang mampu mendirikan rumah Gorga Batak jelaslah orang yang mampu dan berwibawa di kampungnya. Itulah sebabnya Gorga Singa dicantumkan di dalam kumpulan Gorga Batak
• Gorga Jorgom, Ada juga orang menyebutnya Gorga Jorgom atau ada pula menyebutnya Gorga Ulu Singa. Biasa ditempatkan di atas pintu masuk ke rumah, bentuknya mirip binatang dan manusia.
• Gorga Boras Pati dan Adop Adop (Tetek), Boras Pati sejenis mahluk yang menyerupai kadal atau cicak. Boras Pati jarang kelihatan atau menampakkan diri, biasanya kalau Boras Pati sering nampak, itu menandakan tanam-tanaman menjadi subur dan panen berhasil baik yang menuju kekayaan (hamoraon). Gorga Boras Pati dikombinasikan dengan tetek (susu, tarus). Bagi orang Batak pandangan terhadap susu (tetek) mempunyai arti khusus dimana tetek yang besar dan deras airnya pertanda anaknya sehat dan banyak atau punya keturunan banyak (gabe). Jadi kombinasi Boras Pati susu (tetek) adalah perlambang Hagabeon, Hamoraon sebagai idaman orang Batak.
• Gorga Ulu Paung, Ulu Paung terdapat di puncak rumah Gorga Batak. Tanpa Ulu Paung rumah Gorga Batak menjadi kurang gagah. Pada zaman dahulu Ulu Paung dibekali (isi) dengan kekuatan metafisik bersifat gaib. Disamping sebagai memperindah rumah, Ulu Paung juga berfungsi untuk melawan begu ladang (setan) yang datang dari luar kampung. Zaman dahulu orang Batak sering mendapat serangan kekuatan hitam dari luar rumah untuk membuat perselisihan di dalam rumah (keluarga) sehingga tidak akur antara suami dan isteri. Atau membuat penghuni rumah susah tidur atau rasa takut juga sakit fisik dan berbagai macam ketidak harmonisan.
Masih banyak lagi gambar-gambar yang terdapat pada dinding atau bahagian muka dari rumah Batak yang sangat erat hubungannya dengan sejarah kepribadian si pemilik rumah. Ada juga gambar lembu jantan, pohon cemara, orang sedang menunggang kuda, orang sedang mengikat kerbau. Gambar Manuk-Manuk (burung) dan hiasan burung Patia Raja perlambang ilmu pengetahuan dan lain-lain.
Apakah Jaha Jaha Gorga Itu ?
Orang sering bertanya dan mempersoalkan tentang manjaha (membaca) Gorga Batak yang sering membingungkan banyak orang. Membaca Gorga Batak tidak seperti membaca huruf-huruf Latin atau huruf Arab atau huruf Batak, huruf Kawi dan yang lainnya. Membaca Gorga Batak yakni mengartikan gambar-gambar dan warna yang terdapat di Rumah Gorga itu serta menghubungkannya kepada Sejarah dari pada si pemilik rumah tersebut.
Sebagai contoh : Disebuah rumah Gorga Batak terdapat gambar Ogung (gong), sedangkan pemilik rumah atau nenek serta Bapaknya belum pernah mengadakan pesta dengan memukul Ogung/Gendang, maka Gorga rumahnya tidak sesuai dengan keadaan pribadi pemilik rumah, maka orang yang membaca Gorga rumah itu mengatakan Gorga rumah tersebut tidak cocok.
Contoh lain : Si A orang yang baru berkembang ekonominya disuatu kampung, dan membangun satu rumah Gorga Batak. Si A adalah anak tunggal dan Bapaknya juga anak tunggal. Akan tetapi cat rumah Gorga itu banyak yang berwarna merah dan keras, dan lagi pula singa-singanya (Mata Ulu Paungnya) membelalak dan menantang, maka Gorga rumahnya itu tidak cocok karena si A tersebut orang yang ekonominya baru tumbuh (namamora mamungka). Maka orang yang membaca Gorga rumahnya menyebutkan untuk si A. Sebaiknya si A lebih banyak memakai warna si Lintom (Hitam) dan Ulu Paungnya agak senyum, Ulu Paung terdapat dipuncak rumah.
RUMA (RUMAH)
Jadi sudah kita ketahui bahwa gorga (ukiran) Batak itu membuat Rumah Batak itu sangat indah anggun dan sangat senang perasaan melihatnya, baik orang Barat/Eropah sangat senang perasaannya melihat bentuk rumah Batak itu serta hiasan hiasannya.
Bagaimanakah bahagian dalamnya? Apakah seindah dan seanggun yang kita lihat dari luarnya? Untuk menjawab pertanyaan ini marilah kita lihat dahulu dari berbagai sudut pandang. Rumah Batak itu tidak memiliki kamar (pada zaman dahulu), jadi jelas perasaan kurang enak kalau di bandingkan pada zaman sekarang.
JABU NAMAR AMPANG NA MARJUAL
Para nenek moyang orang Batak (Bangso Batak) menyebut Rumah Batak yaitu “jabu na marampang na marjual”. Ampang dan Jual adalah tempat mengukur padi atau biji bijian seperti beras/kacang dll. Jadi Ampang dan Jual adalah alat pengukur, makanya Rumah Gorga, Rumah Adat itu ada ukurannya, memiliki hukum hukum, aturan aturan, kriteria kriteria serta batas batas.
Biarpun Rumah Batak itu tidak memiliki kamar/dinding pembatas tetapi ada wilayah (derah) yang di atur oleh hukum hukum. Ruangan Ruma Batak itu biasanya di bagi atas 4 wilayah (bahagian) yaitu:
1. Jabu Bona ialah daerah sudut kanan di sebelah belakang dari pintu masuk rumah, daerah ini biasa di temapti oleh keluarga tuan rumah.
2. Jabu Soding ialah daerah sudut kiri di belakang pintu rumah. Bahagian ini di tempati oleh anak anak yang belum akil balik (gadis)
3. Jabu Suhat, ialah daerah sudut kiri dibahagian depan dekat pintu masuk. Daerah ini di tempati oleh anak tertua yang sudah berkeluarga, karena zaman dahulu belum ada rumah yang di ongkos (kontrak) makanya anak tertua yang belum memiliki rumah menempati jabu SUHAT.
4. Jabu Tampar Piring, ialah daerah sudut kanan di bahagian depan dekat dengan pintu masuk. Daerah ini biasa disiapkan untuk para tamu, juga daerah ini sering di sebut jabu tampar piring atau jabu soding jolo-jolo.
Disamping tempat keempat sudut utaman tadi masih ada daerah antara Jabu Bona dan Jabu Tampar Piring, inilah yang dinamai Jabu Tongatonga Ni Jabu Bona. Dan wilayah antara Jabu Soding dan Jabu Suhat disebut Jabu Tongatonga Ni Jabu Soding.
Itulah sebabnya ruangan Ruma Batak itu boleh dibagi 4 (empat) atau 6 (enam), makanya ketika orang batak mengadakan pertemuan (rapat) atau RIA di dalam rumah sering mengatakan sampai pada saat ini; Marpungu hita di jabunta na mar Ampang na Marjual on, jabu na marsangap na martua on. Dan seterusnya……
BAGAS RIPE RIPE
Dihatiha nasalpui (zaman dahulu) terkadang suku bangsa Batak i mendirikan rumah secara kongsi atau rumah bersama antara abang dan adik dan rumah itu di sebut BAGAS RIPE RIPE.
Sebelum mendirikannya mereka terlebih dahulu bermusyawarah dan menentukan dan memutuskan; siapa yang menempati jabu BONA, siapa yang menempati jabu Soding jabu SUHAT dan jabu Tamparpiring. Tentunya rumah seperti ini sudah agak lebih besar, dan sifat seperti ini adalah sisa sisa sifat masyarakat kommunal. Namun biarpun adanya nampak sifat sifat kommunal pada keluarga seperti ini, mereka seisi rumah saling menghormati terutama terhadap wanita.
Tidak pernah ada perkosaan ataupun perselingkuhan seperti marak maraknya di zaman yang serba materialis ini. Para nenek Suku Batak pada hatiha (ketika) itu menghormati istri kawannya yang kebetulan suaminya berada di luar rumah.
Disinilah keindahan bahagian dalam rumah Batak itu terutama di bidang moral. Mereka menghormati hak hak orang lain dan menghormati ukuran ukuran (Ampang/Jual) hukum hukum wilayah didalam rumah yang tidak memiliki bilik (kamar) mereka sangat mengakui bahwa rumah itu memang jabu namar Ampang Marjual.
Rumah (Ruma) yang didalam bahasa asing disebut HOUSE mempunyai banyak cara untuk menyebutnya sesuai dengan fungsinya. Bilamana Ruma itu tempat penyimpanan padi maka para nenek nenek Suku Batak menyebutnya Sopo PARPEOPAN EME. Bilamana Ruma (Sopo) itu berfungsi sebagai tempat pemujaan DEWATA MULA JADI NA BOLON I (TUHAN ALLAH), maka tempat itu dinamakan Joro. Dan sampai sekarangpun masih banyak orang Batak menyebut Gereja itu dengan sebutan Bagas Joro ni DEBATA. Bagas Joro yang lama bentuknya persis seperti Ruma Batak dan sisa-sisanya masih ada pernah penulis lihat di daerah Humbang dan mereka beribadah pada hari Sabtu.
Ada juga Ruma itu khusus tempat musyawarah para keluarga dan para kerabat kerabat tempat membicarakan hal hal yang penting. Tempat tersebut di namakan Tari SOPO dan biasanya tari sopo tidak mempunyai dinding contohnya dapat kita lihat di Lumban Bulbul Kecamatan Balige yang pemiliknya bernama S.B Marpaung (Op. Miduk), atau di beberapa tempat masih ada lagi sisa sisa tari sopo yang dapat kita lihat.
Kenapa disebut BAGANDING TUA?
Kata kata yang lain untuk menyebut rumah itu ada juga mengatakan; SIBAGANDING TUA, menurut sunber yang layak di percayai BAGANDING TUA itu adalah sebuah mahluk yang juga ciptaan Allah, wujudnya seperti seekor ular yang panjangnya paling paling 2 jengkal jari tangan. Bagi orang yang bernasib mujur bisa saja BAGANDING TUA datang rumahnya dan pasti membawa rejeki yang melimpah ruah. Pokoknya bila Ruma itu memiliki BAGANDING TUA pemiliki Ruma itu akan kedatangan rejeki dari berbagai penjuru.
Demikianlah Suku Batak itu sering memakai kata kata penghalus dan sastra untuk menunjukkan ruma sebagai tempat tinggal manusia dengan menyebut JABU SI BAGANDING TUA.
Dari catatan yang dihimpun, Istilah Baganding tua juga diartikan sebagai peristilahan kepada perempuan (istri) pemilik rumah, dan untuk laki-laki (suami) diistilahkan Simanguliman. Bila dalam petuah upacara khusus mengartikan rumah sebagai “bagas Sibaganding tua Simanguliman on”, artinya suami dan istri masih lengkap.
Perempuan (isteri) juga diartikan “pangalapan tua”, sumber berkat, sementara rumah diartikan sama dengan perhimpunan berkat harta dan keturunan serta kehormatan.
“Namarampang Namarjual” diartikan bagi sebuah rumah yang memiliki kehidupan, memiliki harta, aturan dan penegakan hukum dalam keluarga serta masyarakat.
Kehilangan seorang isteri merupakan kehilangan kehormatan bagi sebuah keluarga dan rumah itu sendiri, sehingga penempatan istilah Sibagandingtua dan Namarampang Namarjual otomatis tidak lagi diucapkan sampai seorang perempuan (isteri) atau menantu dari salah seorang anak lelaki ada menempati rumah itu.
Menurut cerita rakyat, bila seorang isteri bijaksana yang menghidupi keluarga itu meninggal dunia, maka “boraspati” (cecak) akan meninggalkan rumah itu. Boraspati adalah lambang kesuburan dan selalu dibuat hiasan rumah adat batak. Kebenarannya belum pernah diteliti.
BALE BALE:
Berbagai macam penyebutan untuk menunjukkan Ruma (tempat tinggal manusia) di dalam bahasa Batak, kata BALE juga sering di sebut sebut, tetapi BALE kurang biasa di pakai sebagai hunian tempat berkeluarga (HOUSE dalam Bahasa Inggris). Bale artinya Balai tempat bertemu antara penjual dan pembeli. Contoh Balairung Balige yang modelnya seperti RUMA GORGA BATAK, akan tetapi fungsinya adalah sebagai tempat berjual beli kebutuhan sehari-hari.
Akan tetapi biarpun BALEBALE tidak biasa seperti hunian tempat berkeluarga dan anak beranak Orang Batak sekarang sering juga menyebutkannya sebagai rumah biasa (House). Buktinya; mereka berkata “PAJONG JONG BALE BALE do anakta nuaeng di Medan”, artinya: Anak kita sedang membangun rumah di Medan. Padahal rumah yang dibangun anaknya di Medan adalah rumah gedong. Disan do “Bale balenta”, (Disanalah rumah kita) “Nungnga adong Balebale ni lae i di Jakarta” (sudah ada rumah ipar kita itu di Jakarta.
Tangga gogop (genap)
Tadi kita sudah mengetahui bahwa Ruma Batak itu menurut tangga dan pintunya dibagi menjadi 2 (dua) bahagian yaitu Ruma Batak si Tolumbea dan Ruma Batak Di Baba ni Amporik. Namun kalau jumlah anak tangganya selalu ganjil apakah itu beranak tangga 9 atau 11 atau 7 pokoknya jumlahnya selalu ganjil. Bagi masyarakat Batak Toba jumlah anak tangga yang genap (gogop) adalah pantang, sebab jumlah anak tangga rumah adalah menunjukkan bahwa pemilik rumah adalah keturunan budak (Hatoban).
Hal seperti ini tidak terdapat bagi Ruma Batak sebab tidak mungkin seorang budak dapat mendirikan Rumah Batak, atau sebagai pemilik Ruma Batak. Kalaupun ada Rumah beranak tangga yang genap (gogop) itu mungkin pada rumah jenis lain. Karena di tanah Batak pada jaman dahulu dan jaman sekarang ada juga kita dapati rumah EMPER bahkan jumlahnya jauh melebihi dari Ruma Batak.
Menurut cerita yang didapat dari hasil bincang bincang antara penulis dengan orang yang layak dipercayai bahwa pada zaman dahulu ada terdapat budak di Samosir. Dan kalau budak itu mau makan terlebih dahulu bersuara ngeong (mar ngeong) seperti suara kucing barulah tuannya meletakkan nasi di lantai rumah.
Dan kalau budak sudah merdeka di buatlah rumah pondoknya dengan tanda jumlah anak tangga rumahnya genap seperti 2 atau 4.
Pada zaman zaman permulaan Kemerdekaan Indonesia penulis masih sempat mendengar bahwa anak pemilik rumah yang bertangga genap sangat sulit mendapat jodoh yang cantik. Jadi secara jelasnya bahwa Rumah Batak itu tidak ada yang beranak tangga yang gogop.
DATU :
Di dalam masyarakat Batak yang lama, Datu adalah sangat berperan baik dalam rangka penyediaan bahan bahan bagunan dari hutan seperti kayu, ijuk (bahan untuk atap rumah), rotan, batu pondasi dll. Sebab bukan tidak mungkin bahan bahan bagunan itu adalah milik dari mahluk mahluk halus di hutan. Misalnya batu itu adalah sebagai tempat duduk duduknya (santai santai) mahluk halus di hutan dan terambil oleh manusia ubtuk bahan pondasi Ruma ini akan membawa malapetaka bagi penghuni Ruma. Begitu juga kayu itu, ada juga miliknya penguasa penguasa hutan yang tak boleh digunakan manusia, begitu juga rotan sebagai bahan pengikat ada juga miliknya penguasa Hutan (Begu).
Datu itu memiliki pengetahuan metafisik yang dapat melihat, mendengar dan mencium yang tak dapat dilihat dan didengar oleh manusia biasa. Untuk memulai pembangunan ruma dan memasuki ruma, datu harus membuka buku Porhalaan/ sejenis buku pedoman orang Batak.
Di dalam buku Porhalaan ada ditunjukkan waktu kapan begu berdiam diri, kapan bersantai, kapan mengganggu, makanya harus ada masyarakat Batak pada zaman dahulu percaya akan Sumangot dan begu, yaitu roh nenek moyang yang selalu hidup disebut tondi orang yang sedang bermimpi dianggap rohnya sedang bepergian dan mengembara. Apa yang dialaminya dalam pengembaraan itulah mimpinya.
Roh berpusat dalam kepala (simanjujung). Kepala orang Batak tidak boleh dilangkahi, bisa-bisa rohnya merasa malu, terkejut atau melompat. Itulah sebabnya orang Batak pada acara-acara tertentu meletakkan beras sedikit di atas kepala (manjomput boras si pir ni tondi) misalnya kalau kebakaran rumah, kedatangan menantu, anak yang sudah lama merantau dan pulang ke rumah.
Orang Batak selalu suka menyebutkan perkataan Horas. Perkataan itu sama dengan keras atau kokoh; kekar, di dalam Bahasa Indonesia orang berjumpa satu sama lain mengucapkan Horas, para pemimpin (Presiden-Menteri-Gubernur dll) yang datang berkunjung ke daerah Toba selalu disambut dengan suara gemuruh Horas…horas, ada pula ucapan Horas Bangso Batak maksudnya supaya roh orang itu keras, kuat, kokoh. Karena orang Batak itu selalu mengutamakan Pir ni Tondi (kerasnya roh).
Orang Batak yang pintar dan dituakan di masyarakat juga digolongkan Datu Perkataan Datu berasal dari kata Da+Tu. Perkataan Da sering digunakan untuk menghormati seseorang misalnya Da inang (ibu), Da tulang, Da ompung (nenek).
Datu, diyakini selalu mengatakan yang benar, mensyaratkan kebenaran yang tidak diketahui kebanyakan orang. Mengatakan yang benar “tutu”, dikuatkan dengan pernyataan “nda-tutu” atau “da-tutu”. Sama halnya pernyataan serang ibu “da-inang”.
Istilah dan pemahaman arti Datu mulai bergeser saat terjadinya pembohongan dan kekebasan mengaktualisasikan diri dalam masyarakat. Kesalahan yang pernah terjadi dilakukan seorang datu akhirnya berdampak kepada merosotnya penilaian tentang Datu.
Datu, saat ini cenderung diartikan hanya sekedar ahli pengobatan dan nujum, perdukunan diartikan pula perilaku perbuatan jelek kepada orang lain seperti santet dan lain sebagainya.
BAHAGIAN-BAHAGIAN RUMA BATAK
Menurut tingkatannya Ruma Batak itu dapat dibagi menjadi 3 bagian :
1. Bagian Bawah (Tombara) yang terdiri dari batu pondasi atau ojahan tiang-tiang pendek, pasak (rancang) yang menusuk tiang, tangga (balatuk)
2. Bagian Tengah (Tonga) yang terdiri dari dinding depan, dinding samping, dan belakang
3. Bagian Atas (Ginjang) yang terdiri dari atap (tarup) di bawah atap urur diatas urur membentang lais, ruma yang lama atapnya adalah ijuk (serat dari pohon enau).
Bagian bawah berfungsi sebagai tempat ternak seperti kerbau, lembu dll. Bagian tengah adalah ruangan tempat hunian manusia. Bagian atas adalah tempat-tempat penyimpanan benda-benda keramat (ugasan homitan).
Menurut seorang peneliti dan penulis Gorga Batak (Ruma Batak) tahun 1920 berkebangsaan Belanda bernama D.W.N. De Boer, di dalam bukunya Het Toba Batak Huis, ketiga benua itu adalah :
1. Dunia atau banua toru (bawah)
2. Dunia atau banua tonga (tengah)
3. Dunia atau banua ginjang (atas)
Selanjutnya orang Batak Toba yang lama telah berkeyakinan bahwa ketiga dunia (banua) itu diciptakan oleh Maha Dewa yang disebut dengan perkataan Mula Jadi Na Bolon. Seiring dengan pembagian alam semesta (jagad raya) tadi yang terdiri dari 3 bagian, maka orang Batak Toba pun membagi/ merencanakan ruma tradisi mereka menjadi 3 bagian.
Rumah tradisi mempunyai tiga tingkat sesuai dengan tingkat kosmos, demikian tulisan Achim Sibeth seorang the Batak peoples of atap (tarup). Atap rumah tradisi itu adalah ijuk (serat batang pohon enau) yang  20 cm rapi dan berseni. Di bawah ijuk ada±disusun dengan tebal  lais-lais kecil yang banyak, bahannya diambil dari pohon enau juga dinamai hodong. Di atas ijuk tersebut ditaruh dengan lidi tarugit itu bukan asal diletakkan semuanya, disusun dengan seni Batak tertentu sehingga bagian atas ruma Batak itu nampak gagah, anggun, dan berseni.
Tentang tarugit
Tarugit adalah suatu benda untuk menciptakan suatu ungkapan yang dapat menjadi suatu pedoman hidup orang Batak Toba. Para orang-orang Batak sering berkata Ni arit tarugit Pora-pora, molo tinean uli teanon do dohot gora, atau dengan kata lain unang hita ripe sitean uli so dohot tumean gora.
Sebagai inti sari dari ungkapan ini adalah uli dan gora, namun uli dan gora adalah 2 kata yang sangat berlawanan tetapi sangat berguna untuk pedoman hidup orang Batak Toba. Uli adalah menggambarkan keberuntungan (laba), kehormatan, kejayaan, keharuman nama. Gora adalah menggambarkan pengeluaran tenaga, modal, pengorbanan waktu dan berbagai perjuangan. Sebagai contoh : Untuk menjadi orang success terkenal/ beruntung atau sebagai orang pintar kita harus mengeluarkan modal yang besar, waktu dan tenaga yang berlebih dan berbagai promosi sebagai goranya.
Untuk menjadi seorang pintar dan sarjana atau jenderal, seseorang harus kuat bekerja dan berjuang serta memakan gizi baik. Dalam pesan para nenek (ompung ta na parjolo) janganlah menjadi manusia ripe. Manusia si ripe artinya orang yang hanya memikirkan dan memperoleh keuntungan tanpa melalui pengorbanan dan perjuangan. Makanya di zaman yang serba canggih ini banyak kita jumpai manusia-manusia yang tidak beres karena manusia itu telah meninggalkan poda ni ompu itu;
Ni arit tarugit pora-pora unang hita ripe sitean uli so dohot tumea gora.
(penulis adalah pade gorga Batak dari Balige Hutabulu).

Danau Toba Bukan Tempat Sampah




12972608871349675604
Susah merubah prilaku penduduk.  Danau air tawar yang berada di pegunungan Bukit Barisan ini kian hari kian mirip Tong Sampah. Masalah ini kian lama kian serius karena populasi di sekitar danau besar ini juga makin bertambah terus.  Dulu mungkin keadaannya berbeda.  Penduduk yang masih sedikit.  Sampah mereka masih bisa diuraikan alam.  Sekarang kondisinya berbeda.  Alam kian muak dengan prilaku penduduk sekitar yang tak mau bersih bersih.  Mana ada daerah tujuan wisata yang jorok.  Belum lagi selesai masalah populasi dan limbahnya ini, sekitar 2 dekade terakhir Danau Toba dihadapkan dengan polusi dari industri.
29 Juli 2009, Save Lake Toba Community (SLTC) mengadakan kampanye untuk kebersihan Danau Toba.  Mereka menyebarkan spanduk yang bertuliskan ”Danau Toba bukan tempat sampah! Buanglah sampah pada tempatnya” dan “Clean up the lake, Green up the land!” Selain memasang spanduk, SLTC juga membagikan T-Shirt SLTC “I love Loke Toba” dan “Clean up the LAKE, green up the LAND” kepada para crew Kapal.
Paling tidak ada usaha.  Entah kapan pemerintah daerah mau serius menangani objek wisata yang sangat potensial ini.
12972609332033555032
Danau Toba adalah danau vulkanik, yang diperkirakan terjadi akibat letusan maha dasyat yang dikenal dengan istilah super vulcano Gunung Toba purba. Dengan lebar sekitar 100 km dan lebar 30 km, kedalaman kira kira 505 m. Diperkirakan letusan Gunung Toba purba terjadi sekitar 66.000 - 77.000 tahun yang lalu.  Letusan itu kemudian membentuk kaldera dengan sisa letusan menjadi Pulau Samosir.  Saya tidak tahu, dimana lagi bisa ditemukan pulau cukup besar di sebuah danau sangat besar yang airnya tawar.
Kalau anda melihat photo diatas, keindahannya sedikit tercabik dengan gundulnya bukit mungil di latar belakang hotel hotel itu.
12972605862139294505
Seandainya Danau Toba terletak di Jawa yang relatif dekat dengan pusat kekuasaan mungkin kondisinya berbeda.  Danau ini hampir tidak tersentuh tangan tangan progesif pemerintah untuk membenahinya.  Maklumlah, Sumatera Utara sekarang, gubernurnya pun sedang dibelit kasus korupsi.
Ah, lupakan hal hal itu.  Saya masih melihat bule bule berkeliaran di sekitar Danau Toba.  Paling banyak memang di pulau Samosir.  Kebanyakan bule bule ini adalah backpacker.  Type petualang yang menikmati pesona alam perawan yang masih sangat banyak di sekitar Danau Toba.  Bagi penikmat wisata siap santap yang biasa ke Bali, danau Toba praktis saya kira kurang menarik.  Namun bagi backpacker, ini adalah jamrud katulistiwa yang sebenarnya.
12972606491578914166
Wisata dengan tidak mengandalkan kemewahan, melainkan melancong sendiri di tengah tengah masyarakat petani pegunungan.  Kepuasannya bukan di kuliner atau fasilitas fasilitas hotel serba wah.  Kepuasannya adalah di penjelajahan.  Melihat ibu ibu Batak menumbuk padi, atau mandi mandi di sekitar danau air tawar yang airnya …. brrrrr dingin.  Sebaiknya kalau mau mandi, jangan di Parapat, tapi carilah pantai di dekat Samosir.  Karena di sekitar Samosir, air danau relatif lebih bersih.
Kalau ingin melihat atraksi anak seribu pulau… lemparkan koin seribu ke danau, anak-anak seribu pulau itu akan menyelam mencarinya sampai dapat.
12972607621681273473
Alam yang masih liar menjadi daya tarik bagi sebagian orang.  Mungkin tidak bagi yang lain.  Bunga bunga terompet ungu yang mekar membentuk semak mungkin kelihatan murahan.  Namun ini alami, gadis perawan yang belum mahir bersolek.  Gincu itu apa pun belum tahu.  Seperti itulah danau Toba.  Potensi yang diabaikan.
Satu hal yang cukup menyebalkan.  Pedagang pedagang asongan di seputar dermaga.  Yang jualan kacang rebus, jagung rebus atau Mie Gomak, ini mie kuning yang diletakkan di baskom, yang sewaktu menyajikannya main comot aja pakai tangan.  Comot pakai tangan itu arti dari ‘gomak’.  Kadang kadang kelakuan mereka ini bikin kening berkerut.  Kalau mereka menawarkan diri dengan semangat 45, dan anda tidak maksud membeli, jangan tanya tanya.  Anda bisa kena maki.  ”Makan duit kau itu!”
1297261211906084402
Ada lagi yang jualan telur rebus, telur bebek atau ayam.  Ceritanya begini.  Ini di pom bensin di Parapat.
“Tolur ito… Tolur ito…” Ito ini artinya ’saudara ganteng…’  kalau Lae artinya ’saudara ganteng juga rupanya… wakakakakakakakaka jadi si Ibu menawarkan telur rebus nya dengan gombal saudara ganteng.
Jadi, saya iseng tanya….
“Babulu inang?…” Nah ini artinya, ‘berbulu kah bu?’
Langsung kena maki
“BABA MI!” maksudnya mulutmu…..
Dan, saya langsung permisi ke toilet. Eh…. keluar dari toilet si Ibu sudah menunggu.  Jadi, harus beli. Nanti sambil milih milih telur yang tidak berbulu itu, akan ada tanya tanya….
Yang paling sering ditanya, ‘orang mana..?’ semakin jauh dari danau Toba anda jawab, harga telurnya kena pajak lebih tinggi. Sampai nanti kalau ternyata satu marga sama ibu penjual telur itu.
Nah, kalau satu marga pun lebih susah lagi.  ”Tolonglah Ito, masa cuman beli 2 butir…….Ito ku nya kamu” Tolonglah saudara gantengku, masa cuman beli 2 butir telur tanpa bulunya, padahal kamu saudara gantengku…. kira kira begitu artinya.
Tapi itu pengalaman mengasikkan aku rasa….. sangat manusiawi.  Gak pakai basa basi, senyum sana senyum sini.
12972609422146142867
Gambar diatas adalah terminal kapal kayu di Ajibata.  Dari sini anda bisa memilih kapal kayu yang akan bergerak ke Pulau Samosir.  Umunya ke Tuk Tuk atau Tomok.  Nanti kapalnya akan melaju sambil singgah singgah jemput penumpang di hotel hotel.  Hampir semua hotel yang menghadap danau ada dermaganya.  Jadi kalau anda dari hotel, tunggu saja. Sampai jam 6 - 7 sore operasi berakhir.
Kalau naik mobil dari Parapat juga bisa naik kapal fery KMP Tao Toba.  Satu satunya kapal fery yang ngangkut mobil di danau ini.
12972614081632488522
Kalau gambar di atas adalah keluarga yang main main perahu dayung pakai kaki.  Ini biasanya disewakan di sekitar hotel di Parapat.  Saya tidak tahu berapa ongkosnya.  Gak doyan dayung.
129726108823388398
Memang dibutuhkan kejelihan memelihara Toba yang sangat potensial ini.  Karena selain daerah tujuan wisata, danau ini juga tempat bergantung banyak keluarga yang nelayan.  Namun, melihat yang seperti ini saya justru suka.  Makanya kamera Canon saya gak bisa diam melihat objek objek alami yang bertebaran di mana mana.
129726115644289659
Lihat latar belakang foto di atas.  Inilah gambaran suramnya danau Toba.  Lihat betapa kotornya air danau itu.  Sampah dimana mana.  Anak sekolah yang baru pulang, nunggu kapal kayu jalan, malah asik merokok.  Dinamika kehidupan tak ada habisnya. Karunia alam teramat indah yang sayangnya sudah sekian lama ditelantarkan.  Saya khawatir sebentar lagi Danau Toba diklaim sebagai milik Malaysia.  karena saat ini yang saya dengar dari teman teman di Parapat, banyak tanah di sekitar Danau yang sudah dibeli warga negara Malaysia.
Sementara orang Batak yang sukses di perantauan masih kurang untuk investasi membangun kampung halamannya. Entah kapan bisa melihat Danau Toba lagi.  Danau indah yang udaranya sejuk.  Mungkin kelak kalau saya ke sana lagi, gerakan ‘Danau Toba Bukan Tempat Sampah’ sudah berhasil dijalankan.

Daftar 10 Obyek Wisata pilihan di Afrika Selatan

Perhelatan piala dunia 2010 yang dilaksanakn di Afrika selatan ini kali ini memang sekaligus sebagai ajang perkenalan wisata afrika selatan. Rasanya hambar jika anda berkunjung ke afrika selatan tapi hanya untuk menonton pertandingan piala dunia 2010 tanpa menikmati pesona alam dan wisata negeri Afrika selatan tersebut.

Afrika memang banyak menawarkan pilihan obyek wisata menarik yang mungkin tak bisa kalian temukan di belahan dunia lain. Dan kami akan berikan sedikit referensi wisata Afrika selatan yang mungkin bisa anda nikmati.

Berikut adalah Daftar 10 Obyek wisata pilihan di Afrika selatan :

1. Kruger Park.
Di sini, ada bisa menikmati suasana padang safana serta ganasnya kehidupan alam afrika selatang beserta banyak satwa-satwa liar khas afrika seperti Singa, Cheetah, Rusa, Antelop, Hyena, dan masih banyak lagi.
http://listphobia.com/wp-content/uploads/062310_1650_10BestTouri1.jpg

2. Table Mountain
Table mountain mungkin adalah satu dari sedikit penampakan alam yang unik di dunia, dengan tampilan gunung dengan puncak yang datar serta unik, obyek inipun menjadi salah satu kandidat kwajaiban alam dunia.
http://listphobia.com/wp-content/uploads/062310_1650_10BestTouri2.jpg

3.Garden Route
Garden Route adalah serangkaian pemandangan teluk, tebing, pantai dan kota, membentang ratusan kilometer dari Heidelberg. Garden Route anawrkan anda pemandangan alam yang indah serta penampakan alam hijau Afrika.
http://listphobia.com/wp-content/uploads/062310_1650_10BestTouri3.jpg

4. Robben Island
Roben Island adalah salah satu wisata sejarah paling terkenal di afrika selatan, tempat ini dulunya adalah tempat pengasingan sekaligus penjara bagi pahlawan pembebasan praktek Apartheid si Afrika selatan, yaitu nelson mandela.
http://listphobia.com/wp-content/uploads/062310_1650_10BestTouri4.jpg

5. V & A Waterfront
Inilah surganya bagi para pecinta belanja yang sedang berlibur di Afrika selatan, di tempat ini kalian bisa mencari berbagai produk cinderamata khas afrika selatan serta berbagai produk fashion rancangan desainer ternama dunia.
http://listphobia.com/wp-content/uploads/062310_1650_10BestTouri5.jpg

6. Pantai Durban
Pantai Durban adalah opsi wisata pantai paling menarik dan terkenal di afrika selatan, dengan ombak yang sedang dan air yang jernih menjadikan panti ini sebagai tempat wisata favorit dan paling dicari di afrika selatan.
http://listphobia.com/wp-content/uploads/062310_1650_10BestTouri6.jpg

7. Sun City Resort
Tempat ini adalah komplek wisata yang paling lenkap di afrika selatan, di dalamnya terdapat fasilitas hotel berbintang, padang golf, parasailing, bar, dan berbagai tempat hiburan glamor lainya yang hanya bisa dinikmati oleh wisatawan tingkat atas.
http://listphobia.com/wp-content/uploads/062310_1650_10BestTouri7.jpg

8. Desa Budaya
Sangat sayang jika berkunjung ke Afrika selatan tanpa menggali unsur buidaya yang ada di dalamnya. Ada beberapa desa-desa budaya di seluruh Afrika Selatan. Di sana kalian bisa mengetahui berbagai adat dan budaya Afrika Selatan.
http://listphobia.com/wp-content/uploads/062310_1650_10BestTouri8.jpg

9. The Cradle of the HumanKind
Di tempat ini, kalian bisa belajar tentang berbagai peninggalan nenek moyang kita, di tempat warisan budaya dunia ini, kalian akan disuguhi berbagai hasil penemuan-penemuan antropologi manusia yang disimpan di Gua Sterkfontein.
http://listphobia.com/wp-content/uploads/062310_1650_10BestTouri9.jpg

10. Soweto
Di sinilah kalian bisa merasakan kehidupan penduduk asli Afrika selatan, Walaupun hanya berjarak beberapa puluh kilometer dari pusat kota Johanesburg, tapi penduduk kota ini tetap ingin melaksanakan kehidupan yang sederhana, jauh dari kesan glamor dan bermewah-mewahan.

Let's See the Caty

Mank
Sebagian orang menyebutnya Rumpy. Ekornya pendek, Warna bulunya cokelat dan lavender. Sifatnya setia, ramah dan pintar.



Maine Coon
Asalnya dari Maine, AS. Keturunan Angora dan American Shorhair. Sifatnya lucu, pemalu tapi mau, dan mudah akrab. Bulunya tipis, lembut, dan warnanya beragam.

British Shorthair
Dari namanya pastilah tertebak asalnya yaitu Inggris. Kucing ini kalem, lembut, hangat, dan pintar. Warna bulunya ada yang polos (putih,hitam,biru,merah dan krem), dwiwarna, hitam pekat, belang.

Burmese
Menurut info kucing ini dikembangkan Dr. Thompson (AS) dari kucing ratu wong mau (Burma) dan siamese. Warna cokelat musang, warna lainnya biru, champagne, lifa, merah, cokelat, dan biru kura-kura.

Persian Cat
Kucing ini merupakan jenis berbulu panjang yang paling populer. Kucing persia akan sangat senang hidup sebagai kucing rumahan. Mereka bisa akrab dengan kucing lain, binatang lain dan anak-anak. Kucing persia sangat responsif dan menjadi sumber kebahagiaan bagi pemiliknya.







  pallas’s cat

Pallas’s The Cat (Otocolobus manul) disebut juga “Manul”. Hanya seukuran kucing domestik, tapi tampaknya lebih berat karena bulu yang padat. Pallas’s The Cat berbeda dari kucing lain dalam hal ini memiliki mata bulat dan celah dan gigi yang lebih sedikit, memberikan penampilan yang berwajah relatif datar. kucing ini berkisar dari Eropa Timur ke Siberia, menjelajahi ketinggian lebih tinggi dari Timur Tengah dan Asia. Hal ini dianggap sebagai spesies kucing tertua, yang berkembang sekitar 12 juta tahun yang lalu. Meskipun kucing ini jarang di temukan , Anda mungkin akrab dengan kucing karena foto populer dari sebuah poster.
Serval
Serval (Leptailurus serval) adalah salah satu jenis kucing liar Afrika yg berkaki panjang yang diyakini nenek moyang kuno singa dan cheetah. kucing Ini mendiami wilayah padang savana Afrika. kucing ini memiliki kepala kecil dan kaki panjang yg sangat efisien untuk mengejar mangsa , Mereka juga sangat cerdas. Serval adalah kucing liar yang paling sering dipelihara sebagai hewan peliharaan rumah.

Senin, 21 Februari 2011

Mengapa Begadang Menimbulkan Efek Negatif ???


  • Aktivitas organisasi yang padat dan tugas kuliah yang menumpuk menjadi bagian dari keseharian mahasiswa. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, tak ada pilihan lain bagi mahasiswa selain begadang. Nani mahasiswi kimia 06 mengaku begadang setiap malam saat ujian atau mengerjakan tugas praktikkum. Berbeda dengan Nani, Arif mahasiswa farmasi 07, mengungkapkan begadang saat menjelang ujian. Ketika ditanya tentang jam tidur, mahasiswa yang aktif di BEM MIPA dan MII ini, menjawab “Gua sih tidur mulai dari jam 2 sampe jam 5 atau ga tidur sama sekalikalo begadang” Aktivitas yang padat serimg menyita waktu tidur padahal tidur merupakan kebutuhan dasar setiap orang yang tidak dapat diganggu pelaksanannya.

  • Melawan jam biologis akan berdampak buruk bagi kesehatan. Dr. Restak, seorang ahli saraf mengemukakan “irama terjaga dan tidur yang biasa tampaknya menimbulkan pengaruh stabilisasi pada kesehatan psikologis dan fisik kita.” Jam biologis yang berkurang akan memberikan efek buruk bagi jantung, hati, otak, dan berat badan. dr. Rini menambahkan “ kurang tidur membuat tekanan darah turun, mudah lelah dan pada akhirnya memicu penyakit jantung.” Tidur malam atau terlalu siang merupakan penyebab kerusakan hati. Ini terkait dengan pola pembuangan di tubuh kita yang terganggu akibat begadang. Saat tidur, organ-organ tubuh beristirahat sehingga menetralakan kerusak yang terjadi akibat kegiatan sehari-hari, membersihkan secara menyeluruh melaui aliran darah dan memulihkan keseimbangan kimiawi. Terkait dengan otak, kurang tidur menyebabkan otak berhenti memproduksi sel-sel baru. Penelitian yang dimuat dalam Proceeding of the Nation of Science menemukan bahwa kurang tidur pada tikus akan mempengaruhi hipopocampus, suatu wilayah di otak yang terlibat dalam pembentukan ingatan. Belum diketahui apakah efek kurang tidur pada tikus akan ini sama dengan manusia. Tapi faktanya manusia akan sulit berkonsentrasi akibat kurang tidur. dr. rini menyatakan bahwa kurang tidur juga bias mengakibatkan nafsu makan meningkat. Sejalan dengan pernyataan dr. Rini, Nani mahasiswi kimia 06 mengaku lebih banyak ngemil untuk menghindari kantuk. Saat kurang tidur, terjadi penekanan hormone protein bernama leptin dan menimbulkan rasa lapar yang berakibat pada peningkatan berat badan.


  • Keadaan fisik yang menurun akibat begadang kadang diperparah oleh kebiasaan mahasiswa minum stimulant seperti minuman berenergi ataupun kopi. Arif mahasiswa farmasi 07 mengaku minum kopi pahit sebelum begadang. “minum kopi boleh-boleh saja asal tidak berlebihan. Kalau berlebihan bias mengakibatkan insomnia karena saraf dipacu terus untuk terjaga,” ujar dr. Rini. dr Rini juga mengngkapakan bahwa minuman berenergi tidak dianjurkan untuk diminum saat begadang. Hal tersebut disebabkan oleh rasa masam dalam minuman yang dapat memicu penyakit maag dan pemanis buatan yang dalam jangka waktu lama akan menimbulkan kanker. Efek kurang tidur secara psikologis mengakibatkan hiperaktif, kurang mengendalikan diri dan emosi, meningkatkan nafsu birahi, kurang gesit, lekas marah dan tersinggung.
Berikut ini pola hidup yang kerap muncul saat melek malam hari:
1. Meningkatkan hasrat mengudap makanan berlemak.
2. Melemahkan antibodi tubuh.
3. Rentan terserang diabetes.
4. Stres meningkat.
5. Memicu rasa gelisah.
6. Tampak lebih tua.
7. Timbul berbagai rasa sakit.
8. Berisiko kanker lebih tinggi.


Pola hidup yang tak sehat itu juga mengganggu kinerja tubuh. Semestinya pada pukul 21.00 sampai pukul 23.00 tubuh bekerja membuat zat-zat beracun. Tapi, akibat begadang itu tak bisa dilakukan. Walhasil, penelitian membuktikan bahwa begadang bisa memicu kanker hati. Inilah jam biologis tubuh yang sehat:

Jam Biologis


  1. Pukul 21.00-23.00: masa pembuangan zat-zat tidak berguna/beracun di bagian antibodi. Sebaiknya, pada waktu ini bersantai sambil mendengarkan musik, jangan bekerja meskipun pekerjaan ringan. 
  2. Pukul 23.00-01.00: proses detoksin di bagian hati, harus dalam keadaan tertidur pulas agar hasil maksimal.  
  3. Pukul 01.00-03.00: proses detoksin di bagian empedu, berlangsung saat tidur. 
  4. Pukul 03.00-05.00: proses detoksin di bagian paru-paru. Bagi penderita batuk, akan terjadi batuk. Karena proses pembersihan telah mencapai saluran pernapasan, tak perlu meminum obat batuk. 
  5. Pukul 05.00-07.00: proses detoksin di bagian usus besar, maka biasanya berasa ingin buang air. 
  6. Pukul 07.00-09.00: masa penyerapan gizi makanan bagi usus kecil dan disarankan pada masa ini untuk sarapan. Makan sebelum pukul 07.30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan.